Senin, 19 Januari 2009

Secercah Sinar di Goa Kegelapan


Terkadang hidup penuh derita. Cobaan silih berganti dan menyisakan luka. Lautan air mata tak kan pernah cukup untuk menggambarkan derita. Sering manusia merasa tidak kunjung mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan apa yang mereka harapkan. Harapan tinggal harapan dan mimpi juga tak kunjung menjadi kenyataan.

Mungkin saja kita atau saudara kita pernah menderita sakit yang berkepanjangan, mengais tong sampah demi sesuap makan, di tinggal pergi oleh orang-orang yang kita sayangi atau kita menginginkan sesuatu yang walaupun kita sampai berdarah darah mengejarnya tapi tetap saja tidak bisa kita dapatkan. Itulah beberapa peristiwa yang bukan hanya membuat kita putus asa tetapi juga kehilangan tongkat pegangan. Orang-orang yang pernah merasakan hal-hal tersebut, tidak akan pernah kesulitan apabila di minta untuk menguraikan pekat dan dinginnya lembah kesengsaraan.
Yah.. lembah kesengsaraan yang terjadi ketika langkah sudah tak lagi cepat, ketika napas terasa sesak dan ketika energy sudah mulai menghilang, pada saat itulah manusia mulai kehilangan irama. Kehilangan harapan dan tak mengerti mengapa ini terjadi. Stress, depresi, bahkan parahnya hingga bunuh diri, Itulah rentetan peristiwa yang menghantui rona manusia.
Namun apabila kita mencoba menilik lebih jauh, sebenarnya episode kehidupan tak kan pernah terjadi sia-sia. Selalu saja ada setitik terang di tengah kegelapan, selalu ada jalan di tengah ketersesatan, dan selalu ada secercah sinar di goa kegelapan. Kita tak pernah tahu apa yang diinginkan sang sutradara kehidupan. Kita hanya pemain yang secara sadar atau tidak sadar memainkan perannya masing-masing. Berpikiran Positif kepadaNya itulah yang harus terus kita hidupkan.
Keyakinan dan energy harus tetap dinyalakan jika engkau tidak ingin semakin dalam jatuh ke lembah kedukaan.Tidak dapat sekarang mungkin akan kita dapatkan lusa, tidak dapat yang ini, mungkin Alloh maunya ngasih yang itu. Kita tidak tahu sedang Alloh SWT maha tahu.
Lagi pula kita tak akan pernah merasakan kebahagiaan yang sebenarnya sebelum kita merasakan apa itu jurang kedukaan, kita tidak akan merasakan bahagianya keberhasilan sebelum kita merasakan arti sebuah kegagalan dan pengorbanan. Seorang anak yang sedang belajar naik sepeda tidak akan pernah bisa merasakan kegembiraan saat dia sudah bisa naik sepeda jika dia tidak merasakan bagaimana lelahnya berhari-hari latihan dan bagaimana sakitnya terjatuh.
Yah… selalu ada titik terang, tinggal bagaimana kita konsisten berusaha menemukannya dan selalu menghidupkan energy keyakinan, walau sedalam dan sekeras apapun kita terjatuh, dan tak peduli seberapa jauh kita tersesat. Karena ternyata semua yang kita tanyakan, semua yang kita risaukan, telah di jawab secara gamblang oleh Alloh SWT dalam Al-quran. Berikut kutipannya : (Maaf sumbernya gak dicantumkan, soalnya hasil download internet dan aku lupa nama situsnya, bagi anda yang merasa menulis kutipan berikut ini, sekali lagi maaf dan sekaligus minta izin aku kutip di tulisanku hee….)
Kita bertanya : Mengapa aku diuji…….???
Alloh SWT menjawab :
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka di biarkan saja mengatakan :”kami telah beriman sedangkan mereka tidak di uji ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Surah Al-ankabut ayat 2-3).
Kita bertanya : mengapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam-idamkan…..???
Alloh SWT menjawab :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Alloh mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.(surah Al-Baqorah ayat 216)
Kita bertanya : Mengapa ujian seberat ini….???
Alloh SWT menjawab : “Alloh tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (surat Al-baqarah 286)
Kita bertanya : Mengapa kita frustasi……???
Alloh SWT menjawab : “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”.(Surat Al-Imran ayat 139)
Kita bertanya: Bagaimana kita harus menghadapinya…???
Alloh SWT menjawab : 1)“ wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh di medan perjuangan) dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Alloh SWT supaya kamu mencapai kemenangan”
2) “Dan mintalah pertolangan (kepada Alloh SWT) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang, dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusuk” (surat Al-Baqarah ayat 45)
Kita bertanya : Apa yang kita dapatkan dari semua ini…???
Alloh SWT menjawab : “sesungguhnya Alloh SWT telah membeli dari orang-orang mukmin, diri, harta mereka dengan memberikan Syurga untuk mereka>>(Surat At-Taubah ayat 111)
Kita bertanya : Kepada siapa aku berharap…??
Alloh SWT menjawab : “Cukuplah Alloh bagiku, tidak ada Tuhan selainNya. Hanya kepadanya aku bertawakal” (surat At-Taubah Ayat 129)
Kita bertanya : Aku tidak dapat tahan…??
Alloh SWT menjawab :…dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh SWT. Sesungguhnya Tiada berputus asa dari rahamat ALLOH SWT melainkan kaum kafir” (Surat Yusuf ayat 12.)
Ebet_ Yang dulu pernah “terjatuh”

1 komentar: